"Berharaplah bahagia, jangan berharap menderita."
Bangunlah gubuk itu menjadi istana,
Rancanglah kediamanmu kelak
dari rumahmu yang terbuat dari tanah liat,
bukan dari istanamu yang gading
Bila engkau bisa tersenyum saat hatimu penuh dengan duka nestapa, maka sesungguhnya engkau sedang meringankan bebanmu sendiri dan membuka satu pintu untuk kebahagiaan. Jangan pernah ragu-ragu untuk tersenyum, karena di dalam dirimu ada kekuatan besar yang meluat setelah tersenyum. Jangan menekan kekuatan itu, karena dengan menekannya berarti engkau memaksa jiwamu masuk ke dalam botol penderitaan. Tersenyum tidak akan membahayakanmu. Bicaralah dengan orang-orang di sekitarmu dengan bahasa kalbu. Alangkah indahnyay bibir kita ketika berbicara dengan bahasa senyuman.
Seseorang mengatakan bahwa "senyum itu merupakan suatu keharusan dalam bermasyarakat." Karena, ketika engkau bergaul dengan orang lain, engkau di tuntut untuk berkomunikasi dengan baik, dan menyadari bahwa hidup bermasyarakat itu menuntut keterampilan-keterampilan manusiawi, dan itu harus engkau kuasai. Salah satunya adalah keterampilan tersenyum.
Ketika engkau tersenyum di hadapan orang lain, maka engkau sedang memberikan kepada mereka kehidupan yang indah, penuh optimisme dan kabar gembira yang mereka harapkan. Sebaliknya, jika engkau bertemu seseorang dengan wajah cemberut, maka engkau telah menyiksa mereka dan menodai kehidupan mereka. Relakah engkau menjadi biang kesedihan orang lain?
Pencerahan:
Kemuliaan hanya akan diberikan kepada mereka yang bersabar.
Sumber : La Tahzan For Smart Muslimah
Bangunlah gubuk itu menjadi istana,
Rancanglah kediamanmu kelak
dari rumahmu yang terbuat dari tanah liat,
bukan dari istanamu yang gading
Bila engkau bisa tersenyum saat hatimu penuh dengan duka nestapa, maka sesungguhnya engkau sedang meringankan bebanmu sendiri dan membuka satu pintu untuk kebahagiaan. Jangan pernah ragu-ragu untuk tersenyum, karena di dalam dirimu ada kekuatan besar yang meluat setelah tersenyum. Jangan menekan kekuatan itu, karena dengan menekannya berarti engkau memaksa jiwamu masuk ke dalam botol penderitaan. Tersenyum tidak akan membahayakanmu. Bicaralah dengan orang-orang di sekitarmu dengan bahasa kalbu. Alangkah indahnyay bibir kita ketika berbicara dengan bahasa senyuman.
Seseorang mengatakan bahwa "senyum itu merupakan suatu keharusan dalam bermasyarakat." Karena, ketika engkau bergaul dengan orang lain, engkau di tuntut untuk berkomunikasi dengan baik, dan menyadari bahwa hidup bermasyarakat itu menuntut keterampilan-keterampilan manusiawi, dan itu harus engkau kuasai. Salah satunya adalah keterampilan tersenyum.
Ketika engkau tersenyum di hadapan orang lain, maka engkau sedang memberikan kepada mereka kehidupan yang indah, penuh optimisme dan kabar gembira yang mereka harapkan. Sebaliknya, jika engkau bertemu seseorang dengan wajah cemberut, maka engkau telah menyiksa mereka dan menodai kehidupan mereka. Relakah engkau menjadi biang kesedihan orang lain?
Pencerahan:
Kemuliaan hanya akan diberikan kepada mereka yang bersabar.
Sumber : La Tahzan For Smart Muslimah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar