LIDAH BUAYA
Nama latin: Aloe vera Linn.
Sinonim :
Aloe barbadensis, Mill. Aloe vulgaris, Lamk.
Familia :
Liliaceae
Nama daerah:
Ilat boyo; Letah buaya; Jadam Lidah buaya (Indonesia), Crocodiles
tongues (Inggris); Jadam (Malaysia), Salvila (Spanyol), Lu hui (Cina);
Deskripsi tanaman:
Tumbuhan liar di tempat yang berhawa panas atau ditanam orang di pot
dan pekarangan rumah sebagai tanaman hias. Daunnya agak runcing
berbentuk taji, tebal, getas, tepinya bergerigi/ berduri kecil,
permukaan berbintik-bintik, panjang 15-36 cm, lebar 2-6 cm, bunga
bertangkai yang panjangnya 60-90 cm, bunga berwarna kuning kemerahan
(jingga), Banyak di Afrika bagian Utara, Hindia Barat. a. Batang Tanaman
Aloe Vera berbatang pendek. Batangnya tidak kelihatan karena tertutup
oleh daun-daun yang rapat dan sebagian terbenam dalam tanah. Melalui
batang ini akan muncul tunas-tunas yang selanjutnya menjadikan anakan.
Aloe Vera yang bertangkai panjang juga muncul dari batang melalui
celah-celah atau ketiak daun. Batang Aloe Vera juga dapat disetek untuk
perbanyakan tanaman. Peremajaan tanaman ini dilakukan dengan memangkas
habis daun dan batangnya, kemudian dari sisa tunggul batang ini akan
muncul tunas-tunas baru atau anakan. b. Daun Daun tanaman Aloe Vera
berbentuk pita dengan helaian yang memanjang. Daunnya berdaging tebal,
tidak bertulang, berwarna hijau keabu-abuan, bersifaat sukulen (banyak
mengandung air) dan banyak mengandung getah atau lendir (gel) sebagai
bahan baku obat. Tanaman lidah buaya tahan terhadap kekeringan karena di
dalam daun banyak tersimpan cadangan air yang dapat dimanfaatkan pada
waktu kekurangan air. Bentuk daunnya menyerupai pedang dengan ujung
meruncing, permukaan daun dilapisi lilin, dengan duri lemas
dipinggirnya. Panjang daun dapat mencapai 50 – 75 cm, dengan berat 0,5
kg – 1 kg, daun melingkar rapat di sekeliling batang bersaf-saf. c.
Bunga Bunga Aloe Vera berwarna kuning atau kemerahan berupa pipa yang
mengumpul, keluar dari ketiak daun. Bunga berukuran kecil, tersusun
dalam rangkaian berbentuk tandan, dan panjangnya bisa mencapai 1 meter.
Bunga biasanya muncul bila ditanam di pegunungan. d. Akar Akar tanaman
Aloe Vera berupa akar serabut yang pendek dan berada di permukaan tanah.
Panjang akar berkisar antara 50 – 100 cm. Untuk pertumbuhannya tanaman
menghendaki tanah yang subur dan gembur di bagian atasnya.
Habitat: Tumbuh liar di tempat yang berhawa panas.
Bagian tanaman yang digunakan: Daging daun
Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Rasa pahit, dingin. Anti radang, pencahar (Laxative), parasitiside. Herba ini masuk ke meridian jantung, hati dan pancreas. KANDUNGAN KIMIA: Aloin, barbaloin, isobarbaloin, aloe-emodin, aloenin, aloesin, Betabarboloin; Damar.
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Rasa pahit, dingin. Anti radang, pencahar (Laxative), parasitiside. Herba ini masuk ke meridian jantung, hati dan pancreas. KANDUNGAN KIMIA: Aloin, barbaloin, isobarbaloin, aloe-emodin, aloenin, aloesin, Betabarboloin; Damar.
Khasiat: Anti inflamasi; Laksatif; Stomakik; Ekspektoran.
Nama simplesia: Succus Aloe inspissatus
Resep tradisional:
BAGIAN YANG DIPAKAI: Daun, bunga, akar, pemakaian segar,
KEGUNAAN:1. Sakit kepala, pusing.
2. Sembelit (Constipation).
3. Kejang pada anak, kurang gizi (Malnutrition).
4. Batuk rejan (Pertussis), muntah darah.
5. Kencing manis (DM), wasir.
6. Peluruh. haid.
7. Penyubur rambut.
PEMAKAIAN:
Daun.. 10 – 15 gram, bila berbentuk pil: 1,5 – 3 gram.
Atau berupa bubuk (tepung) untuk pemakaian topikal.
PEMAKAIAN LUAR:
Daun dipakai untuk koreng, eczema, bisul, terbakar, tersiram air panas, sakit kepala (sebagai pilis), caries dentis (gigi berlubang), penyubur rambut.
a. Penyubur rambut:
Daun lidah buaya segar secukupnya dibelah, diambil bagian dalam
yang rupanya seperti agar-agar, digosokkan ke kulit kepala sesudah
mandi sore, kemudian dibungkus dengan kain, keesokan harinya
rambut dicuci. Dipakai setiap hari selama 3 bulan untuk mencapai
hasil yang memuaskan.
b. Luka terbakar dan tersiram air panas (yang ringan):
Daun dicuci bersih, ambil bagian dalamnya, tempelkan pada bagian
tubuh yang terkena api/air panas.
c. Bisul:
Daun dilumatkan ditambah sedikit garam, tempelkan pada bisulnya.
http://tanamanherbal.wordpress.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar