Transfer embrio (TE) merupakan generasi kedua bioteknologi reproduksi setelah inseminasi buatan (IB). Teknologi ini memiliki kelebihan dari ilmu reproduksi lainnya seperti IB. Transfer embrio merupakan suatu proses, mulai dari pemilihan sapi-sapi donor, sinkronisasi birahi, superovulasi, inseminasi, koleksi embrio, penanganan dan evakuasi embrio, transfer embrio ke resipien
sampai pada pemeriksaan kebuntingan dan kelahiran. Transfer embrio memiliki manfaat ganda karena selain dapat diperoleh keturunan sifat dari kedua tetuanya juga dapat memperpendek interval generasi sehingga perbaikan mutu genetik ternak lebih cepat diperoleh. Selain itu, dengan TE seekor betina unggul yang disuperovulasi kemudian diinseminasi dengan sperma pejantan unggul dapat menghasilkan sekitar 40 ekor anak sapi unggul dan seragam setiap tahun, bila dibandingkan dengan perkawinan alam atau IB hanya mampu melahirkan 1 ekor anak sapi pertahun. Bahkan bisa dibuat kembar identik dalam jumlah yang banyak dengan menggunakan teknik "Cloning". Teknologi TE juga dapat membuat jenis kelamin (jantan atau betina) anak sapi yang diinginkan. Selama kurun waktu enam tahun, Puslit Bioteknologi - LIPI bekerjasama dengan Peternakan Tri ‘S[ES][SQ] Tapos telah berhasil mengembangkan penelitian dan telah memproduksi ± 500 embrio sapi potong dan sapi perah dan sebagian sudah ditransfer ke sapi-sapi resipien dan lahir. Sejak tahun 1995 mulai disebar embrio beku sapi perah ke peternak di Bogor, Lembang dan Garut dalam program bantuan Bapak Presiden (Banpres). Tahun 1997 dimulai program membuat sapi unggul jenis "Brangus" khususnya daerah Indonesia Timur (Lombok, NTB) dengan teknologi embrio transfer.
Bidang Pemakaian
* Industri peternakan sapi perah
* Industri penggemukan sapi potong Kegunaan
* Penyediaan bibit ternak unggul yang seragam.
* Peningkatan produksi susu, kualitas daging dan pertumbuhan yang cepat Tingkat Hasil R & D
* Teknologi transfer embrio untuk menghasilkan bibit unggul telah dikuasai sejak tahun 1990 dengan kerjasama Peternakan Tri ‘S[ES][SQ] Tapos.
* Produksi susu dan kualitas daging dengan teknik transfer embrio telah dikaji selama 5 tahun.
* Produksi embrio dan sperma beku sudah disebar dibeberapa daerah di Indonesia Bentuk yang dialihkan
* Bibit sapi unggul
* Embrio sapi perah dan sapi potong
* Sperma sapi perah dan potong (sperma jantan atau betina)
* Ilmu pengetahuan (training dan konsultasi) industri peternakan Sasaran Mitra Usaha
* Industri pabrik pengolahan susu
* Industri pengemukan sapi potong (Feed loter)
* KUD
sampai pada pemeriksaan kebuntingan dan kelahiran. Transfer embrio memiliki manfaat ganda karena selain dapat diperoleh keturunan sifat dari kedua tetuanya juga dapat memperpendek interval generasi sehingga perbaikan mutu genetik ternak lebih cepat diperoleh. Selain itu, dengan TE seekor betina unggul yang disuperovulasi kemudian diinseminasi dengan sperma pejantan unggul dapat menghasilkan sekitar 40 ekor anak sapi unggul dan seragam setiap tahun, bila dibandingkan dengan perkawinan alam atau IB hanya mampu melahirkan 1 ekor anak sapi pertahun. Bahkan bisa dibuat kembar identik dalam jumlah yang banyak dengan menggunakan teknik "Cloning". Teknologi TE juga dapat membuat jenis kelamin (jantan atau betina) anak sapi yang diinginkan. Selama kurun waktu enam tahun, Puslit Bioteknologi - LIPI bekerjasama dengan Peternakan Tri ‘S[ES][SQ] Tapos telah berhasil mengembangkan penelitian dan telah memproduksi ± 500 embrio sapi potong dan sapi perah dan sebagian sudah ditransfer ke sapi-sapi resipien dan lahir. Sejak tahun 1995 mulai disebar embrio beku sapi perah ke peternak di Bogor, Lembang dan Garut dalam program bantuan Bapak Presiden (Banpres). Tahun 1997 dimulai program membuat sapi unggul jenis "Brangus" khususnya daerah Indonesia Timur (Lombok, NTB) dengan teknologi embrio transfer.
Bidang Pemakaian
* Industri peternakan sapi perah
* Industri penggemukan sapi potong Kegunaan
* Penyediaan bibit ternak unggul yang seragam.
* Peningkatan produksi susu, kualitas daging dan pertumbuhan yang cepat Tingkat Hasil R & D
* Teknologi transfer embrio untuk menghasilkan bibit unggul telah dikuasai sejak tahun 1990 dengan kerjasama Peternakan Tri ‘S[ES][SQ] Tapos.
* Produksi susu dan kualitas daging dengan teknik transfer embrio telah dikaji selama 5 tahun.
* Produksi embrio dan sperma beku sudah disebar dibeberapa daerah di Indonesia Bentuk yang dialihkan
* Bibit sapi unggul
* Embrio sapi perah dan sapi potong
* Sperma sapi perah dan potong (sperma jantan atau betina)
* Ilmu pengetahuan (training dan konsultasi) industri peternakan Sasaran Mitra Usaha
* Industri pabrik pengolahan susu
* Industri pengemukan sapi potong (Feed loter)
* KUD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar