AWAR AWAR
Nama latin: Ficus septicum Burm.b.
NAMA
DAERAH:
Sirih popar (Ambon) Tagalolo, Bei, Loloyan (Minahasa);
Ki ciyat
(Sunda);
Awar awar (Jawa);
Bar-abar (Madura);
Awar awar (Belitung);
Tobotobo (Makasar);
Dausalo (Bugis);
Bobulutu (Halmahera Utara);
Tagalolo (Ternate).
NAMA ASING:
Papua New Guinea: omia (Kurereda,
Northern Province), manibwohebwahe (Wagawaga, Milne Bay),
bahuerueru
(Vanapa, Central Province).
Philippines: hauili (Filipino), kauili
(Tagalog), sio (Bikol).
NAMA SIMPLISIA Fici septicae folium; daun
awar-awar
Deskripsi tanaman:
Pohon atau semak tinggi , tegak 1-5 meter. Batang pokok bengkok
bengkok, lunak, ranting bulat silindris, berongga, gundul, bergetah
bening. Daun penumpu tunggal, besar, sangat runcing, daun tunggal,
bertangkai, duduk daun berseling atau berhadapan, bertangkai 2,53 cm.
Helaian berbentuk bulat telur atau elips, dengan pangkal membulat, ujung
menyempit cukup tumpul, tepi rata, 9-30 kali 9-16 cm, dari atas hijau
tua mengkilat, dengan banyak bintik-bintik yang pucat, dari bawah hijau
muda, sisi kiri kanan tulang daun tengah dengan 6-12 tulang daun
samping; kedua belah sisi tulang daun menyolok karena warnanya yang
pucat. Bunga majemuk susunan periuk berpasangan, bertangkai pendek, pada
pangkaInya dengan 3 daun pelindung, hijau muda atau hijau abu-abu,
diameter lebih kurang 1,5 cm, pada beberapa tanaman ada bunga jantan dan
bunga gal, pada yang lain bunga betina. Buah tipe periuk, berdaging ,
hijau-hijau abu-abu, diameter 1,5 – 2 cm. Waktu berbunga Januari –
Desember. Tumbuhan ini banyak ditemukan di Jawa dan Madura; tumbuh pada
daerah dengan ketinggian 1200 m dpl, banyak ditemukan di tepi jalan,
semak belukar dan hutan terbuka.
Habitat: Tumbuh liar sebagai tanaman pengganggu pada dataran rendah sampai 1200 m dpl
Bagian tanaman yang digunakan: Daun
Kandungan kimia: Flavonoid; Sterol; Khasiat: Sudorik; Diuretik; Emetik
Nama simplesia: Fici septicae Folium
Daun
Ficus septica dapat menghambat pertumbuhan Bacillus subtilis dan
Escherichia coli secara in vitro, hasil pengujian bioautografi
dilaporkan bahwa 4 g ekstrak daun awar awar yang larut dalam Metanol
dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Antofin (5 g) berefek sebagai
antibakteri (B. subtillis, M flavus dan E. Coli)
Resep tradisional:
Herpes, Sakit kepala, Rematik:
Daun awar-awar segar secukupnya; Air secukupnya, Dipipis sampai berbentuk pasta, Dioleskan pada bagian kulit yang sakit http://tanamanherbal.wordpress.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar