Jumat, 01 Maret 2013


Laporan 
Kuliah Umum Studium Generale
Rabu, 20 Februari 2013
oleh: Lulu Nurlaila (10410022)


Tema                     : Memajukan Peran Pemuda dan Olahraga di Indonesia
Pembicara           : Drs. Roy Suryo Notodiprojo, M.Sc

Kebijakan Kementrian Pemuda dan Olahraga di Indonesia dalam Pembangunan

Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) merupakan salah satu lembaga pemerintahan yang bergerak dibidang olahraga dan kepemudaan. Kementrian ini memiliki tugas yang mendasar yaitu menetapkan, melaksanakan, dan melakukan standardisasi. Adapun kewenangan pemerintah dalam hal ini Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yaitu dapat mengikutsertakan lembaga dibawah pemerintah seperti KONI, KOI, dan  lain-lain. Tujuannya yaitu agar terbentuk pemerataan pembinaan pengembangan kegiatan keolahragaan dan peningkatan mutu pelayanan.
Dalam hal prestasi, bidang pemuda dan olahraga ini sudah pernah meraih beberapa kemenangan di berbagai perlombaan seperti Sea Games, Asian Games, dan Olimpiade Games. Pada tahun 2011 Indonesia meraih juara pertama di acara Sea  Games. Pada tahun 1994 dan 1998 menjadi juara ke 11 dalam acara Asian Games. Lalu pada tahun 2000 menjadi juara 37 dalam acara Olimpiade Games.
Masalah yang kini muncul dikalangan olahragawan yaitu penggunaan doping untuk menunjang kariernya sebagai atlet. Doping merupakan obat yang dapat meningkatkan performa dan stamina seseorang, sehingga sering digunakan para atlet untuk mencapai prestasi puncak sebagai akibat dari adanya kompetisi yang kuat dikalangan atlet. Penggunaan doping ini tidak hanya berdampak buruk bagi individu yang mengonsumsinya, bahkan seoarng atlet yang diketahui menggunakan doping dapat membawa dampak buruk bagi  bangsanya dengan merusak harkat dan martabat karena doping ini merupakan suatu bentuk kecurangan. Namun tidak semua atlet memiliki pengetahuan mengenai dampak penggunaan doping ini. Maka dari itu didirikanlah Laboratorium Pengujian Doping.
Menpora berharap lab ini menjadi Laboratorium anti doping ke-35 dari 34 lab anti doping yang sekarang sudah ada diseluruh dunia. Manfaatnya sangat banyak, terutama untuk menguji kemutakhiran obat-obat terlarang bagi atlet maupun manusia pada umumnya (Kemenpora.go.id). Selain itu, lab ini akan menghilangkan ketergantungan pengujian sampel uji di luar negeri dan ikut serta memonitor atlet agar bebas doping.
“Alhamdulillah, melalui kerja sama Kemenpora-ITB teah berdiri gedung laboratorium anti doping di kawah candradimuka  pendiidkan di Indonesia. Keberadaan ini sangat membanggakan , apalagi Jawa Barat akan menjadi tuan rumah PON 2016,” Kata Roy (Kemenpora.go.id).

Kamis, 06 Desember 2012

ARCHAEA


Pohon filogenetik untuk Archaea dibuat berdasarkan sekuen gen 16S ribosomal RNA yang membagi Archaea menjadi dua filum yaitu Crenarchaeota dan Euryarchaeota. Pemisahan kedua filum ini didukung oleh analisis genomik.

I. Euryarchaeota

a.                   Ekstrem halofilik
Ekstrem halofilik disebut juga haloarchaea, hidup dilingkungan berkadar garam tinggi. Kata ‘ekstrem halofilik’ ini digunakan untuk indikasi bahwa organisme tersebut bukan hanya halofilik tetapi kebutuhan terhadap garam kadar tinggi (hingga 32%)untuk mendukung kelangsungan hidupnya. Haloferax dan Natronobacterium mampu tumbuh di air laut (2.5% NaCl). Great Salt Lake di Utah merupakan air laut berkonsentrasi garam dan sulfat yang tinggi. Dead Sea relatif mengandung Na+ yang rendah dan tinggi ion Magnesium (Mg2+).  Soda Lake berkadar karbonat yang tinggi sehingga pH nya tinggi.
Archae disebut juga halobakteri karena genus Halobacterium adalah kelompok pertama yang diklasifikasi dan dapat merepresentasikan Archaea secara umum.  Haloarchaea merupakan bakteri gram negatif, bereproduksi melalui pembelahan biner obligat aerob,dan tidak membentuk spora. Sel berbentuk batang, kokus, atau cup-shaped, dan dinamai Haloquadratum untuk menunjukkan morfologi uniknya, membentuk vesikel, menggunakan asam amino atau asam sebagai sumber energi dan membutuhkan sejumlah growth factor seperti vitamin untuk pertumbuhan optimum.
Archaea ekstrem halofilik membutuhkan ion Natrium dalam jumlah besar untuk pertumbuhannya, terutama dalam bentuk NaCl. Dinding sel Halobacterium tersusun atas glikoprotein dan distabilisasi oleh Na+. Ion Natrium akan berikatan dengan permukaan luar dinding sel Halobacterium dan secara absolut penting untuk mempertahankan integitas sel. Ketika kekurangan Na+, dinding sel akan menghancurkan dan melisiskan sel. Hal ini sebagai konsekuensi akibat tingginya konsentrasi asam amino aspartat dan glutamat dalam glikoprotein pada dinding sel. Muatan negatif pada gugu karboksil berikatan pada Natrium , natrium akan di dilusi sehingga muatan negatif pada protein akan saling tolak-menolak dan sel pun lisis. Protein sitoplasma pada Halobacterium sangat bersifat asam, ion K+ merupakan kation predominan dalam sitoplasma. Komponen sel yang berinteraksi langsung dengan lingkungan luar membutuhkan Na+ tinggi untuk mempertahanan stabilitas,sedangkan kompenen dalam sel membutuhkan K+ tinggi.
Spesies Haloarchaea tertentu dapat mengkatalisis reaksi light-driven synthesis ATP yang terjadi tanpa klorofil sehingga tidak termasuk reaksi fotosintesis. Organisme ini memiliki bacterioruberin. Pada kondisi lingkungan yang rendah aerasi, Halobacterium salinarum dan beberapa haloarchaea mensintesis protein bacteriorhodopsin dan memasukkannya kedalam membran sitoplasma.  Bacteriorhodopsin memiliki kemiripan struktural dan fungsional dengan rhodopsin. Bacteriorhodopsin menyerap cahaya hijau sekitar 570 nm dan mengeksitasi bacteriorhodopsin retina  pada konformasi trans menjadi bentuk cis (Retc). Produksi ATP yang dimediasi oleh bacteriorhodopsin pada H.salinarum mendukung pertumbuhan lambat organisme ini dalam kondisi anoksik. Pompa proton yang distimulasi oleh cahaya pada H.salinarum juga berfungsi untuk memompa Na+ ke luar sel dengan adanya aktivitas sel berupa sistem antiport Na+_H+. Selain bacteriorhodopsin, ada tiga jenis rhodopsin yangterdapat dalam membran sitoplasma H.salinarum, salah satunya yaitu Halorhodopsin (light-driven chloride pump yang membawa Cl- kedalam sel sebagai anion untuk K+).  

b.                  Archaea Metanogenik
Metanogen memproduksi metana sebagai bagian dalam metabolisme energi. Taksonomi metanogenik berdasarkan fenotip dan analisis filogenetik. Sifat kimia dinding sel metanogenik sangat beragam. Dinding pseudomomurein pada spesies Methanobacterium , methanochondroitin pada spesies Metanosarcina, protein / glikoprotein pada Methanocaldococcus, dan layer S pada Methanospirillum. Secara fisiologi, metanogenik merupakan mikroorganisme obligat anaerob, mesofilik dan nonhalofil. Tiga kelompok senyawa yang dapat dijadikan sebagai substrat yaitu CO2_type substrate, methylated substrate,d an asetat. Methanocaldococcus jannaschii  merupakan model organisme metanogenik karena bersiat hipertermofilik.

c.                   Thermoplasmatales
Thermoplasma dan Ferroplasma tidak memiliki dinding sel dan menggunakan mycoplasma. Thermoplasma merupakan mikroorganisme kemoorganotrof yang tumbuh secara optimal pada 55C dan pH 2 dalam medium kompleks, fakultatif aerob. T.volcanicum diisolasi dari hot acidic soil, memiliki flagella.  Membran mengandung lipopolisakarida berupa lipoglikan yang terdiri dari membran monolayer lipid tetraeter dengan manosa dan glukosa, terdapat glikoprotein sehingga Thermoplasma dapat stabil pada kondisi panas dan berasam. Thermoplasma mengandung genome yang relatif kecil (sekitar 1.5 Mbp) dengan DNA sangat kompleks dengan adanya DNA-binding protein yang mengatur DNA kedalam patikel globular pada nukleosom sel eukariot. Protein ini homolog terhadap histon-like DNA-binding protein HU pada bakteri yang memegang peranan penting dalam pengaturan DNA dalam sel. Ferroplasma bersifat kemototrof, asidofilik kuat (bukan termofilik), tumbuh optimum pada 35C. Ferroplasma mengoksidasi Fe2+ menjadi Fe3+ untuk mendapatkan energi, dan menggunakan CO2 sebagai sumber karbon (autotrof). Picrophilus  tumbuh optimum pada pH 0.7 dan mampu tumbuh pada pH dibawah 0. Picrophilus mempunyai dinding sel berupa layer S dan %GC DNA yang lebih rendah dibandingkan dengan Thermoplasma dan ferroplasma. Fisiologi  Picrophilus dapat dijadikan sebagai model bagi organisme extreme acid tolerance.

d.                  Thermococales dan Methanopyrus
Thermococcus merupakan spherical hyperthermophilic euryarchaeote indigenous yang memiliki flagela polar dan motil, kemoorganotrof anaerob obligat. Pyrococcus tumbuh pada suhu antara 70-106°C dengan suhu optimum 100°C. Protein, pati, atau maltosa di oksidasi sebagai donor elektron, dan S0 sebagai akseptor elektron dan direduksi menjadi H2S. Methanopyrus adalah metanogen hipertermofilik yang di isolasi dari sedimen panas dekat submarine hydrothermal vent dan dari dinding dari ‘black smoker’ hydrothermal vent chimneys. Methanopyrus memiliki lipid membran yang tidak ditemukan pada organisme lain.

e.                   Archaeoglobales
Archaeoglobus diisolasi dari hot marine sediment didekat hydrothermal vent. Archaeglobus melakukan oksidasi H2, laktat, piruvat, glukosa, atau senyawa organik kompleks; dan reduksi sulfat menjadi H2S. Selnya kokus irregular dan tumbuh optimum pada 83°C. Ferroglobus merupakan iron-oxidizing chemolithotroph, mendapatkan energi dari oksidasi Fe2+ menjadi Fe3+ yang diiringi reduksi nitrat menjadi nitrit.Ferroglobus tumbuh secara autotrof ,menggunakan H2 atau H2S sebagai donor elektron.Ferroglobus diisolasi dari shallow marine hydrothermal vent dan tumbuh optimal pada 85°C.

f.                   Nanoarchaeum dan Aciduliprofundum
Nanoarchaeum equitans merupakan prokariot yang tidak biasa, hidup sebagai simbion obligat pada Ignicoccus. Aciduliprofundum merupakan anaerobic termofil, kemoorganotrof yang menggunakan S0 atau Fe3+ sebagai akseptor elektron.

II. Crenarchaeota

Hidup di daerah ekstrem panas dan ekstrem dingin. Crenarchaeota hipertermofilik merupakan anaerob obligat. Energi disimpan selama proses pernapasan melalui mekanisme seperti pada bakteri yaitu transfer elektron dalam membrane sitoplasma yang menginduksi pembentukan proton motive force yang menghasilkan ATP.

a.                   Crenarchaeota dari lingkungan terrestrial vulkanik
Sulfolobus merupakan kemolitotrof aerob yang mengoksidasi H2S atau S0 menjadi H2SO4 ,memfiksasi CO2 sebagai sumber karbon, dan terkadang dapat mengoksidasi fe2+ menjadi Fe3+. Acidianus mampu menggunakan S0 secara anaerob dan anaerob. Thermoproteus dan Thermofilum hidup dilingkungan netral atau berasam, bersifat anaerob yang menggunakan S0 pada respirasi anaerob. Pyrobaculum memiliki respirasi secara aerob, juga dapat secara anaerob menggunakan NO3-, Fe3+, atau S0 sebagai akseptor elektron dan H2 sebagai donor elektron.

b.                  Crenarchaeota dari lingkungan submarine vulkanik
Pyrodictium dan Pyrolobus tumbuh optimum pada temperatur diatas 100C. Pyrodictium bersifat anaerob, kemolitotrof yang menggunakan H2 dengan S0 sebagai akseptor elektron. Pyrolobus atau Strain 121 bersifat anaerob, kemolitotrof dan autotrof yang menggunakan Fe3+ sebagai akseptor elektron dan H2 sebagai donor elektron. Desulfurococcus adalah organisme pereduksi S0 secara anaerob dan kurang termofilik dibandingkan Pyrodictium. Ignicoccus adalah novel hyperthermophile karena mengandung membrane luar yang mirip dengan bakteri Gram negative. Staphylothermus bersifat kemoorganotrof, mendapatkan energi dari fermentasi peptide dan menghasilkan asam lemak asetat dan isovalerat.

c.                   Crenarchaeota dari habitat non-termal dan nitrifikasi pada Archaea
Crenarchaeota nontermofilik diidentifikasi dari sampel gen rRNA spesies pada lingkungan marine dan terrestrial yang memiliki temperatur tinggi(panas) hingga rendah (dingin). Marine Crenarchaeota mencakup 40% dari seluruh prokariot yang hidup di laut dalam, dan memiliki peranan penting dalam siklus karbon secara global. Fisiologi jenis ini masih dalam penelitian.

III. Evolusi dan Kehidupan pada temperatur tinggi

Black smokers mengeluarkan cairan hydthermal vent pada temperatur 250-350°C atau lebih,  membentuk metallic mound atau chimneys. Para pakar memprediksi bahwa batas atas temperatur  untuk prokariot adalah 140° C bahkan 150°C, dan temperatur maksimum yang masih memungkinkan survival tanpa adanya pertumbuhan. Banyak enzim dari spesies hipertermofil yang mengandung sifat struktur utama yang sama, baik pada struktur primer maupun sekunder.untuk menjaga kestabilan DNA pada temperatur tinggi, diperlukan beberapa mekanisme antara lain dengan meningkatkan level larutan sel, DNA-binding protein yang mengikat  DNA menjadi struktur seperti nukleosom dan mempertahankan DNA dalam bentuk dsDNA, dan stabilitas rRNA. Metabolisme kemolitotrof berdasarkan pada H2 sebagai donor elektron ditemukan pada sebagian besar prokariot yang toleran terhadap panas tinggi.


Sumber:
Madigan, MT et al. 2009. Brock Biology of Microorganisms 13th edition. San Fransisco: Pearson Benjamin Cummings . halaman 584-610.

Jumat, 18 Mei 2012

Cintai Dia Karena Allah


Bismillaahirrohmaanirrohiim..

Teringat salah satu hadist yang menyatakan bahwa “Cintailah orang yang kamu cintai sekedarnya. Bisa jadi orang yang sekarang kamu cintai suatu hari nanti harus kamu benci. Dan bencilah orangyangkamu benci sekedarnya, bisa jadi duatu hari nanti di amenjadi orang yangkamu cintai." (HR At-Tirmidzi no 1997 dan di shahihkan Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no 178)

Pada umumnya wanita ingin dimenegrti, diperhatikan, dan di nomorsatukan. Namun ada kalanya semua itu tidak terwujud, sehingga dapat menimbulkan perasaan kecewa dan sakit hati. Jika sudah merasa begitu, akan terlintas dipikiran bahwa dirinya bukanlah siapa-siapa dan tak berarti apa-apa bagi orang lain. Tetapi dibalik itu semua, ketika dipikirkan dalam kondisi otak jernih, hal itu tidak cukup masuk akal. Ya, wanita memang menggunakan perasaannya daripada logikanya. Itu lah sebabnya hati wanita sangat rapuh. Sedikit saja ada hal tidak sesuai dengan keinginannya, wanita cenderung tersinggung dan merasa kecewa, bahkan sakit hati.

Seorang istri, memang sepantasnya dapat melayani suaminya atas dasar cinta yang tulus. Namun ketika sisi manusiawi dan kewanitaannya muncul, cinta itu bisa berubah menjadi nafsu yang apabila tidak terpuaskan maka aka nada gejolak dalam hatinya. Ketika seorang istri merasa di nomorduakan dan merasa tidak dipedulikan, tidak selayaknya istri membangkang pada suami. Mungkin akan ada perasaan dan keinginan untuk  ‘balas dendam’ dan marah kepada suami. Namun istri sholehah tidak akan berbuat seperti itu. Istri sholehah akan berpikir lagi, dia akan semakin berbakti pada suaminya dan semakin baik dalam melayani suaminya hingga sang suami merasa nyaman berada di sisinya.  Dalam kondisi tersebut, disaat sang istri merasa kurang mendapat perhatian dari sang suami, ada baiknya jika sang istri mengingat dan berdzikir kepada Allah.

Ingatlah, bahwa kasih sayang serta cinta yang diberikan sang suami kepada istrinya adalah salah satu bentuk kasih saying dan cinta Allah kepada sang istri. Maka berbuat baiklah kepada suami atas nama Allah, karena Allah selalu tahu apa yang terbaik  bagi keduanya. Sungguh wajar jika wanita sebagai manusia ingin dicintai oleh seseorang yang dicintainya, terlebih oleh suaminya. Namun disaat perasaan itu tak bisa dirasakan dan ditunjukkan oleh suami, hendaknya istri bersabar dan beristighfar. Dengan mengingat bahwa segala kebahagiaan dan kesenangan yang dirasakan bersama suami adalah pemberian dan atas kehendak Allah. Jangan terburu-buru untuk menyalahkan suami atas sikapnya yang kurang berkenan dihati istri, adakalanya ada suatu hal yang belum diketahui sehingga baiknya jangan dulu berprasangka.

Disaat kita berbuat baik kepada seseorang, jangan berharap kebaikan tersebut akan dibalas oleh orang yang sama. Karena Allah punya banyak cara untuk membalas segala yang kita lakukan. Niatkan yang terbaik hanya atas nama Allah. Dengan mengingat Allah, hati pun menjadi tenang, dan masalah akan terasa ringan dan tak menjadi beban. InsyaAllah…  :) -LN

wallahu a'lam..

Bandung, 17 Mei 2012