eramuslim - Bagi orang tua perokok, berhati-hatilah karena asap rokok yang anda
hembuskan itu sangat berbahaya bagi lingkungan sekitar anda, terutama bagi
anak-anak. Mereka memiliki risiko paling besar akibat asap rokok yang anda
hembuskan.
Laporan dari Dr. Paolo Vineis seperti yang dilansir oleh The British Medical Journal
menyatakan, anak-anak memiliki resiko paling besar dari para orangtua perokok.
Kendati dampak perokok pada non-perokok (perokok pasif) sudah lama diketahui.
Tapi, bahaya mengenai orangtua perokok pada kesehatan anak-anak baru kini
mengemuka. Dari penelitian yang dilakukan oleh Dr Paolo Vineis disejumlah negara
Eropa diketahui bahwa anak-anak mengalami dampak paling tinggi.
Yaitu sekitar tiga kali lipat terkena kanker paru-paru dan masalah yang
berhubungan dengan pernafasan lainnya dari orangtua yang perokok. Dr Paolo
menyebut hasil penelitiannya kali ini sangat berbeda dengan penelitian dampak
rokok pada kesehatan manusia. Dr. Paolo Vineis merupakan seorang profesor dari
Imperial College London (Inggris). Selama hampir tujuh tahun, Dr Paolo melakukan
penelitian atas 123.000 orang dari 10 negara Eropa yang diketahui menjadi perokok
pasif. Dalam kurun itu, 97 orang kemudian diketahui terkena kanker paru-paru, 20
terkena masalah dengan pernafasan dan 14 meninggal.
Resiko anak-anak terkena kanker paru-paru mengalami kenaikan sampai 3.6 kali
dari orangtua perokok, karena anak-anak ini telah menjadi seorang perokok pasif.
Secara keseluruhan penelitian juga menunjukan resiko terkena penyakit yang
berhubungan dengan paru-paru akan mencapai 30% bagi anak-anak perokok
pasif ini.
Angka itu akan lebih tinggi dibandingkan dengan resiko para perokok yang sudah
pensiun dari merokok. Di AS sekitar 1900 hingga 2700 kasus kematian pada jabang
bayi yang dikarena mereka merupakan perokok pasif. Tidak heran, Dr Paolo pun
menyarankan agar sejumlah negara mulai memperkenalkan hukum untuk
melindungi para perokok pasif ini.
Merokok di rumah memang tidak dilarang, namun Dr. Paolo menyarankan orang
tua seharusnya tidak merokok di rumah saat anak-anak mereka berada di
sekitarnya. Dr. Norman Edelman memberikan saran lain bahwa seandainya harus
merokok disarankan untuk tidak merokok di ruangan tertutup. Penelitian di Amerika,
malah lebih mengejutkan lagi, bila selama ini rokok hanya dianggap berbahaya
bagi kesehatan, tapi hasil penelitian terbaru di Amerika ini menunjukkan bahwa
bahaya rokok lebih buruk daripada itu. Rokok mempunyai efek pada seluruh organ
yang ada dalam tubuh, karena racun yang ada dalam rokok akan ikut dalam
aliran darah dan beredar ke seluruh tubuh.
Banyak penyakit yang tidak pernah diduga sebelumnya, juga dapat disebabkan
oleh rokok seperti penyakit ginjal, katarak, kanker usus dan leukemia, kanker mulut
rahim, pankreas, lambung, radang paru. Beberapa penyakit lainnya diduga juga
disebabkan oleh rokok, walaupun perlu pembuktian lebih lanjut, seperti kanker usus
besar, kanker hati, prostat dan disfungsi ereksi. Pada wanita, selain faktor keturunan,
merokok juga dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Sedang penyakit yang
sudah sering dihubungkan dengan rokok antara lain kanker usofagus, laring, paruparu,
kandung kemih, penyakit jantung, gangguan reproduksi, osteoporosis dan
penyakit paru kronis.
Di Amerika Serikat sendiri, setiap tahunnya diperkirakan terjadi kematian sekitar
440.000 orang akibat rokok, dan usia harapan hidupnya akan turun sekitar 13,2
tahun untuk laki-laki dan 14,5 tahun untuk wanita. Belum lagi biaya yang harus
dikeluarkan untuk perawatan di rumah sakit dan hilangnya produktifitas akibat sakit.
Walaupun para perokok banyak yang mengetahui bahaya dari rokok tapi sedikit
dari mereka yang mencoba untuk berhenti merokok. Dan pada saat mereka telah
menderita sakit, baru menyadari hal tersebut dan baru mencoba untuk berhenti,
mungkin itu sudah terlambat.
Lain lagi hasil penelitian di Inggris, hasil penelitian itu mengungkapkan bahwa
seorang perokok, akan mengalami masalah ingatan pada usia pertengahan. Mulai
pada awal usia 40 hingga 50 tahun, perokok akan mengalami penurunan daya
ingat secara cepat, dibandingkan dengan bukan perokok. Penelitian yang
dipublikasikan dalam American Journal of Public Health menunjukkan hubungan
yang antara rokok dan pikun tampak lebih kuat pada orang yang merokok lebih
dari 20 batang setiap harinya. Penelitian ini melibatkan 5.362 orang yang rata-rata
berusia diatas 40-an.
Dr. Marcus Richards mengatakan penyebab rokok mempercepat hilangnya daya
ingat masih belum jelas. "Kami menduga, rokok bisa mempercepat gangguan
memori dengan meningkatkan resiko hipertensi, alternatif lainnya, bahan kimia
dalam rokok sigaret juga bisa merusak otak secara langsung. Apapun alasannya,
hasil penelitian ini sudah jelas, Ini adalah salah satu alasan agar orang berhenti
merokok." Jelasnya
Jadi, jelas bahwa rokok sama sekali tidak ada manfaatnya. Bahkan merusak
semuanya, baik perokok itu sendiri, orang lain dan lingkungan sekitar. Tak heran, jika
ruang gerak untuk perokok di negeri barat semakin diperkecil guna menghindari
dampak yang luar biasa itu. (to/berbagai sumber)
hembuskan itu sangat berbahaya bagi lingkungan sekitar anda, terutama bagi
anak-anak. Mereka memiliki risiko paling besar akibat asap rokok yang anda
hembuskan.
Laporan dari Dr. Paolo Vineis seperti yang dilansir oleh The British Medical Journal
menyatakan, anak-anak memiliki resiko paling besar dari para orangtua perokok.
Kendati dampak perokok pada non-perokok (perokok pasif) sudah lama diketahui.
Tapi, bahaya mengenai orangtua perokok pada kesehatan anak-anak baru kini
mengemuka. Dari penelitian yang dilakukan oleh Dr Paolo Vineis disejumlah negara
Eropa diketahui bahwa anak-anak mengalami dampak paling tinggi.
Yaitu sekitar tiga kali lipat terkena kanker paru-paru dan masalah yang
berhubungan dengan pernafasan lainnya dari orangtua yang perokok. Dr Paolo
menyebut hasil penelitiannya kali ini sangat berbeda dengan penelitian dampak
rokok pada kesehatan manusia. Dr. Paolo Vineis merupakan seorang profesor dari
Imperial College London (Inggris). Selama hampir tujuh tahun, Dr Paolo melakukan
penelitian atas 123.000 orang dari 10 negara Eropa yang diketahui menjadi perokok
pasif. Dalam kurun itu, 97 orang kemudian diketahui terkena kanker paru-paru, 20
terkena masalah dengan pernafasan dan 14 meninggal.
Resiko anak-anak terkena kanker paru-paru mengalami kenaikan sampai 3.6 kali
dari orangtua perokok, karena anak-anak ini telah menjadi seorang perokok pasif.
Secara keseluruhan penelitian juga menunjukan resiko terkena penyakit yang
berhubungan dengan paru-paru akan mencapai 30% bagi anak-anak perokok
pasif ini.
Angka itu akan lebih tinggi dibandingkan dengan resiko para perokok yang sudah
pensiun dari merokok. Di AS sekitar 1900 hingga 2700 kasus kematian pada jabang
bayi yang dikarena mereka merupakan perokok pasif. Tidak heran, Dr Paolo pun
menyarankan agar sejumlah negara mulai memperkenalkan hukum untuk
melindungi para perokok pasif ini.
Merokok di rumah memang tidak dilarang, namun Dr. Paolo menyarankan orang
tua seharusnya tidak merokok di rumah saat anak-anak mereka berada di
sekitarnya. Dr. Norman Edelman memberikan saran lain bahwa seandainya harus
merokok disarankan untuk tidak merokok di ruangan tertutup. Penelitian di Amerika,
malah lebih mengejutkan lagi, bila selama ini rokok hanya dianggap berbahaya
bagi kesehatan, tapi hasil penelitian terbaru di Amerika ini menunjukkan bahwa
bahaya rokok lebih buruk daripada itu. Rokok mempunyai efek pada seluruh organ
yang ada dalam tubuh, karena racun yang ada dalam rokok akan ikut dalam
aliran darah dan beredar ke seluruh tubuh.
Banyak penyakit yang tidak pernah diduga sebelumnya, juga dapat disebabkan
oleh rokok seperti penyakit ginjal, katarak, kanker usus dan leukemia, kanker mulut
rahim, pankreas, lambung, radang paru. Beberapa penyakit lainnya diduga juga
disebabkan oleh rokok, walaupun perlu pembuktian lebih lanjut, seperti kanker usus
besar, kanker hati, prostat dan disfungsi ereksi. Pada wanita, selain faktor keturunan,
merokok juga dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Sedang penyakit yang
sudah sering dihubungkan dengan rokok antara lain kanker usofagus, laring, paruparu,
kandung kemih, penyakit jantung, gangguan reproduksi, osteoporosis dan
penyakit paru kronis.
Di Amerika Serikat sendiri, setiap tahunnya diperkirakan terjadi kematian sekitar
440.000 orang akibat rokok, dan usia harapan hidupnya akan turun sekitar 13,2
tahun untuk laki-laki dan 14,5 tahun untuk wanita. Belum lagi biaya yang harus
dikeluarkan untuk perawatan di rumah sakit dan hilangnya produktifitas akibat sakit.
Walaupun para perokok banyak yang mengetahui bahaya dari rokok tapi sedikit
dari mereka yang mencoba untuk berhenti merokok. Dan pada saat mereka telah
menderita sakit, baru menyadari hal tersebut dan baru mencoba untuk berhenti,
mungkin itu sudah terlambat.
Lain lagi hasil penelitian di Inggris, hasil penelitian itu mengungkapkan bahwa
seorang perokok, akan mengalami masalah ingatan pada usia pertengahan. Mulai
pada awal usia 40 hingga 50 tahun, perokok akan mengalami penurunan daya
ingat secara cepat, dibandingkan dengan bukan perokok. Penelitian yang
dipublikasikan dalam American Journal of Public Health menunjukkan hubungan
yang antara rokok dan pikun tampak lebih kuat pada orang yang merokok lebih
dari 20 batang setiap harinya. Penelitian ini melibatkan 5.362 orang yang rata-rata
berusia diatas 40-an.
Dr. Marcus Richards mengatakan penyebab rokok mempercepat hilangnya daya
ingat masih belum jelas. "Kami menduga, rokok bisa mempercepat gangguan
memori dengan meningkatkan resiko hipertensi, alternatif lainnya, bahan kimia
dalam rokok sigaret juga bisa merusak otak secara langsung. Apapun alasannya,
hasil penelitian ini sudah jelas, Ini adalah salah satu alasan agar orang berhenti
merokok." Jelasnya
Jadi, jelas bahwa rokok sama sekali tidak ada manfaatnya. Bahkan merusak
semuanya, baik perokok itu sendiri, orang lain dan lingkungan sekitar. Tak heran, jika
ruang gerak untuk perokok di negeri barat semakin diperkecil guna menghindari
dampak yang luar biasa itu. (to/berbagai sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar