eramuslim - Berabad-abad lalu, Rasullulah SAW pernah bersabda, berhentilah
makan sebelum kenyang. Ternyata, dari hasil sebuah riset terbaru menemukan
bukti, bahwa dengan porsi makan lebih rendah, harapan hidup bisa meningkat dua
perlima.
Semua orang pasti ingin hidup lebih panjang, dan berbagai upaya dicari untuk
menuju ke sana. Salah satunya dari sikap makan. Tubuh kita merupakan otobiagrafi
dari apa yang kita makan. Rakus dan banyak makan menyimpan banyak penyakit.
Di samping itu, banyak makan berarti membiarkan lebih banyak racun masuk ke
dalam tubuh.
Pasalnya, dari dulu hingga sekarang banyak bahan makanan berbahaya
ditemukan dalam menu harian kita. Bahkan, menu modern sekalipun tak luput dari
hal tersebut. Baru-baru ini, misalnya, racun dioxin ternyata terdapat pada semua
menu berlemak. Padahal, WHO, mengatakan bahwa dioxin merupakan pencetus
kanker selain merusak sistem saraf, hati dan hormon reproduksi.
Hal baru lainnya, bahwa potato chip (keripik kentang) dan kentang goreng, dua
jenis makanan itu ternyata positif mengandung racun acrylamide yang tergolong
zat pencetus kanker. Zat acrylamide yang merupakan bahan pembuat plastik dan
pewarna timbul akibat suhu tinggi saat menggoreng kentang. Kentang sendiri
mengandung asparagine, jika dipanaskan maka akan berubah menjadi
acrylamide.
Racun juga masuk ke dalam bumbu penyedap seperti saus tomat, sambal botol,
kecap, tahu dan panganan industri rumahan yang terdeteksi kedapatan zat
Rhodamine-B, zat untuk mewarnai tekstil. Bahan pengawet mayat,formalin, pun
sudah dipakai untuk menambah segar mie, tahu, ikan laut dan sebagainya.
Bahkan, ikan asin juga tak luput dari olesan zat nitrosamin, zat pencetus kanker.
Kembali soal makan dengan porsi lebih sedikit. Stewart Frankel, periset dari
Universitas Yale menyimpulkan dari hasil penelitiannya terhadap berbagai kapang,
cacing, serangga dan mamalia, bahwa dengan porsi makan lebih sedikit akan
mengoptimalkan umur (life-span) 33- 50 persen ketimbang yang rakus makan.
Diduga hal yang sama juga bisa terjadi pada manusia.
Ada dua gen kunci yang menentukan umur bisa direntangkan lebih optimal yakni
Rpd3 (histone deacetylase) dan Sir2. Kadar Rpd3 yang rendah dan Sir2 yang tinggi
menentukan bisa lebih optimalnya umur seseorang direntangkan. Oleh karena itu,
makan banyak berarti meninggikan Rpd3 yang bikin umur tidak bisa lebih panjang.
Maka agar umur merentangkan lebih panjang, kadar Rpd3 harus diturunkan
dengan mengurangi makan.
Orang bisa tidak perlu mengurangi makan jika berhasil menurunkan kadar enzim
Rpd3. Untuk itu sedang diteliti terus hadirnya obat yang bisa menekan enzim Rpd3
dalam badan. Kini, sedng diteliti kemungkinan 'phenylbutyrate' menekan enzim
Rpd3 sehingga orang masih mungkin mengoptimalkan panjang umurnya sambil
tetap bisa makan banyak.
Namun, selama obat belum ada, dan agar umur kita bisa direntangkan secara
optimal, pilihannya cuma satu, stop makan sebelum kenyang, tidak lapar mata,
atau punya hobi doyan ditraktir, dan kepingin makan terus kendati tidak sedang
lapar. (to/snr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar