Minggu, 31 Juli 2011
Menjadi Kekasih Allah Sepanjang Masa (Ramadhan version)
Puasa Merupakan Latihan Perjalanan Menuju Ma'rifatullah
"Puasa adalah semacam latihan agar kita dapat mengendalikan dan menundukkan jasad. Tujuannya agar kita dapat membawanya kepada sebuah tujuan, yakni kepada Allah. Hidup ini adalah perjalanan menuju ma'rifatullah. Dan, puasa tidak lain adalah latihan dalam perjalanan itu. Dengan puasa, kita berlatih menunggangi jasad kita dengan rasa lapar dan haus agar bisa sampai ke tujuan, yakni ma'rifatullah." (Mushthafa Mahmud)
Rabu, 13 Juli 2011
Hukum Qadha Puasa yang Tertunda
Kewajian mengganti puasa Ramadhan
adalah suatu keniscayaan bagi setiap perempuan baligh. Namun bagaimana jika
kewajiban itu tidak terpenuhi samapi kemudian datang Ramadhan berikutnya?
Menunda puasa (qadha) kadangkala
terjadi karena tuntutan berbagai uzur. Jumhur ulama menyatakan kebolehan
penundaan ini disebabkan adanya uzur. Dalam hal ini, uzur yang dimaksud adalah
sakit, menyusui, dan hamil.
“Bahwa Ibnu Abbas berkata mengenai firman Allah ta’ala, ‘dan bagi orang
yang berat menjalankannya’ merupakan keringanan bagi orangtua yang telah lanjut
usia; baik laki-laki maupun perempuan yang sudah payah (sakit) untuk berpuasa,
agar mereka berbuka, dan memberi makan untuk setiap hari itu seorang miskin.
Begitu pun wanita hamil dan menyusui, jika mereka kuatiur akan keselamatan
anak-anak mereka, mereka boleh berbuka dan memberi makan.” (H.R Bazar)
Mengenai soal uzur tersebut,
Sayid Sabiq dalam Fikih Sunnah jilid 2 mengatakan, dibolehkan berbuka bagi
orang sakit yang memiliki kemungkinan untuk sembuh dan bagi musafir. Namun bagi
mereka qadha puasa. “...dan janganlah
kamu bunuh dirimu sesunguhnya Allah Maha Penyayang kepadamu.” (Q.S
An-Nisa:78). Menurutnya, andai orang sakit berpuasa dan rela menanggung
penderitaan, maka puasanya sah. Hanya saja tindakan itu makruh hukumnya karena
tidak hendak emnerima keringanan yang disukai Allah, dan siapa tahu mungkin ia
memeroleh bahaya karena perbuatannya itu.
Syaikh Musthafa Abul Ghaith dan
Syaikh Islam Darbalah dalam 1000 Tanya-Jawab Muslimah mengatakan, tidak wajib
mengqadha puasa secara langsung setelah bulan Ramadhan. Hal ini sesuai dengan
firman Allah ta’ala Q.S Al-Baqarah ayat 185, “Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), (maka
wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hati yang ditinggalkannya itu, pada
hari-hari yang lain. Allah emnghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki
kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang
diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.”
Namun jika penundaan qadha tiak
disebabkan oleh suatu uzur, Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin melihatnya
sebagai suatu dosa yang meminta pertaubatan. Karena sesungguhnya tidak
dibolehkan menunda qadha puasa hingga datang Ramadhan berikutnya. Aisyah
radiyallahu’anha mengatakan ,”Aku
tidaklah mengqadha sesuatupun dari apa yang wajib atasku dari bulan Ramadhan,
kecuali dibualn Sya’ban hingga wafatnya Rasulullah shallallahu’alaihi wa
sallam.” (H.R At-Tirmidzi, Ibnu Khuzaimah, dan Ahmad). Pernyataan Aisyah
ini menunjukkan adanya larangan mengqadha puasa hingga datang Ramadhan
berikutnya.
Selanjutnya, bagi para penunda
ini, kewajiban qadha sekaligus membayar fidyah, memberi makan seorang miskin
setiap hari dia tidak berpuasa. Kewajiban membayar fidyah ini merupakan kafarah,
penebus doa atas penundaan qadha yang disengaja. Pendapat ini diamini oleh Imam
Malik Ats-Tsauri, Asy-Syafi’i, Ahmad, dll.
Alkisah seorang laki-laki sakit
dibulan Ramadhan. Dia tidak berpuasa. Lalu dia sehat namun tidak mengqadha
puasa yang ditinggalkannya sampai kemudian datang Ramadhan berikutnya. Atas
perkara ini, Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,”Dia berpuasa untuk
bulan puasa yang menyusulnya itu, kemudian dia berpuasa untuk bulan Ramadhan
yang dia berbuka padanya dan dia memberi makan seorang miskin untuk setiap hari
dia tidakberpuasa.” Kendali bersanad dhaif, dalil ini menjadi dasar adanya
kewajiban membayar fidyah pada penundaan qadha puasa.
Sementara Imam Abu Hanifah dan
sahabat-sahabatnya, Imam Ibrahim An-Nakha’i, Imam Al-Hasan Al-Bashri, Imam
Al-Muzani (murid Asy-Syafi’i), dan Imam Dawud bin Ali, tidak sepakat dengan
pembayaran kafarat fidyah atas penundaan puasa. Meurutnya, tidak ada kewajiban
selain qadha puasa.
Dalil yang dipakai demi
menguatkan pendapat ini adalah nash Al-Qur’an “...maka (wajiblah baginya
berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkannya itu pada hari-hari yang lain.”
(Q.S AL-Baqarah :183). Hari-hari yang lain dimaknai sebagai kelapangan tanpa
batas waktu tertentu, walaupun sudah masuk Ramadhan berikutnya.
Pandangan ini sangat berbeda
dengan jumhur ulama yang melarang penundaan qadha hingga Ramadhan berikutnya,
selambat-lambatnya sampai bulan Sya’ban sebelum Ramadhan berikutnya,
sebagaimana disampaikan Aisyah dalam hadits riwayat At-Tirmidzi, Ibnu
Khuzaimah, dan Ahmad.
Yusuf Qardhawi da;am Fatwa-Fatwa
Kontemporer jilid 1 mendukung pandangan ini. Menurutnya, penyegeraan qadha
puasa termasuk penyegeraan kebaikan, sebagaimana firman Allah subhanahu wa
ta’ala. “Dan berlomba-lombalah dalam kebaikan.” (Q.S Al-Baqarah:148). Manusia tidak mengetahui
ajalnya, maka menyegerakan qadha puasa menjadi cerminan kehati-hatian bagi
dirinya, untuk mencapai kehidupan akhirat yang lebih baik dengan melepaskan
tanggungannya (puasa). Jika ia mengendurkannya karena suatu uzur, sakit atau
lemah, maka ia boleh mengqadhanya hingga Ramadhan berikutnya.
Perkara memberi makan atau
membayar fidyah, itu adalah amalan baik jika dipenuhi. Tapi jika ditinggalkan,
InsyaAllah tidak ada dosanya, mengingat tidak ada riwayat shahih mengenai hal
ini dari Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam. Memang sebagian imam, Syafi’i
dan Hambali, berpendapat bahwa apabila telah lewat bulan Ramadhan berikutnya
sedangkan orang tersebut belum mengqadha utang puasa yang ditinggalkannya, maka
ia wajib mengqadha dan membayar fidyah sebanyak 1 mud, kira –kira sekitar ½ kg
lebih sedikit, berdasarkan amalan sejumlah sahabat.
Wallahu a’lam.
Sumber:
Paras - Bacaan Utama Wanita Islam
No 79/Tahun VII/Mei 2010
Mengenal Biologi dan Ekologi
BIOLOGI (disebut juga ilmu
kehidupan) adalah ilmu tentang makhluk hidup. Ekologi adalah ilmu tentang
bagaimana makhluk hidup berhubungan satu sama lain dan dengan lingkungannya,
termasuk benda mati. Hampir sepanjang sejarah, biologi telah dipengaruhi oleh
praktik dan ajaran agama atau kepercayaan spiritual. Misalnya adalah gagasan
yang menyatakan bahwa benda menjadi hidup karena pengaruh beragam “kekuatan
hidup”. Pendekatan lebih ilmiah pada biologi menghasilkan pemahaman modern dan
lebih kompleks tentang proses kehidupan.
PELAJARAN AWAL DARI ALAM
Pertanian memberikan penegtahuan
praktis dan langsung tentang tumbuhan dan binatang. Namun hanya ada sedikit
pelajaran sistematik tentang makhluk hidup hingga kemunculan Yunani kuno.
Pemikir Yunani paling berpengaruh adalah Aristoteles (384-322 SM). Ia membuat
sistem klasifikasi binatang, sementara seorang muridnya, Theophrastus, membuat
klasifikasi serupa untuk tumbuhan. Beberapa bagian karya Aristoteles akan
terlihat mentah dibandingkan standar sekarang. Namun banyak idenya yang telah
maju dan berperan penting dalam perkembangan teori evolusi modern. Meski dengan
semua pengamatan cermat mereka, masyarakat Yunani kuno tidak pernah dapat
menghasilkan lebih dari sekadar tebakan pintar tentang proses kehidupan. Tanpa
mikroskop, mereka bahkan tidak dapat mengetahui seluk beluk teori sel atau
menyadari adanya mikroorganisme.
BIOLOGI SEBAGAI ILMU
Selama abad pertengahan, kaum
terpelajar Arab menerjemahkan karya Aristoteles dan lainnya, serta menambah
beberapa gagasan mereka sendiri. Kumpulan pengetahuan mencapai Eropa sekitar
abad ke-13. Periode ini menunjukkan perkembangan sejumlah ilmu, seperti zoologi
dan botani. Perbandingan anatomi dikembangkan oleh para seniman Renaisans.
Mereka mempelajari otot, tulang, dan organ dalam binatang dan manusia. Selama
akhir era Renaisans, bidang pemikiran akademis, disebut iatrokimia,
mengandalkan reaksi kimia untuk menerangkan cara kerja tumbuhan dan binatang.
Ini adalah awal dari bidang biokimia.
MIKROSKOP
Biologi mendapat dorongan signifikan denagn
penemuan mikroskop pada awal abad ke-17. Sepertinya penemuan terbaik yang
dihasilan melalui mikroskop adalah mikroorganisme. Antony van Leeuwenhoek
merupakan orang pertama yang meneliti organisme bersel tunggal pada tahun 1670.
Sekitar 10 tahun sebelumnya, Robert Hooke telah mengamati ruang kecil pada
sampel gabus , yang ia sebut “sel”. Hooke tidak menyadari bahwa sel adalah unit
dasar dari semua makhluk hidup. Lalu pada abad ke-20, mikroskop elektron
mengungkapkan struktur yang lebih kecil lagi dalam sel.
ASAL MULA SPESIES
Pada abad ke-6 SM, Anaximander
menyatakan bahwa kehidupan muncul spontan dalam lumpur. Menurutnya, binatang
pertama yang muncul adalah ikan berduri yang berubah menjadi spesies lain.
Pemikiran ini terus bertahan sampai akhir abad ke-19, ketika beberapa percobaan
mulai meragukannya. Dua bidang ilmu penting yang menentang gagasan pembentukan
spontan adalah klasifikasi dan paleontologi (ilmu tentang fosil). Kalsifikasi
modern didasari oleh sistem yang disusun oleh Carolus Linnaeus pada era
1730-an. Perbandingan spesies menopang gagasan bahwa spesies berubah secara
bertahap dan beradaptasi sedemikian rupa dengan lingkungan mereka. catatan
fosil mendukung gagasan ini. Georges Cuvier adalah peneliti alam pertama yang
menunjukkan bagaimana spesies berubah selama ribuan bahkan jutaan tahun. Pada
awal 1800-an, Jean-Baptiste de Lamarck menyatakan bahwa organisme dalam satu
generasi mewarisi karakteristik dari generasi sebelumnya. Sebagai contoh,
jerapah memiliki lahar panjang karena nenek moyang mereka harus menjulurkan
leher untuk mencapai puncak pohon. Gagasan Lamarck ini dinyatakan keliru oleh
Charles Darwin pada tahun 1850-an.
EVOLUSI DAN GENETIKA
Gagasan besar Darwin adalah
seleksi alam, yaitu variasi acak karakteristik spesies (mutasi), dibarengi
persainagn untuk bertahan hidup. Darwin juga mengajukan gagasan yang lebih
kontroversial, bahwa manusia berevolusi dari monyet melalui seleksi alam. Untk
alasan ini, dan karena tidak seorangpun dapat menemukan mekanisme biokimia
untuk seleksi alam, pada awalnya gagasan Darwin tidak dapat diterima. Langkah
pertama untuk menemukan mekanisme di balik seleksi alam dilaksanakan pada tahun
1860-an oleh Gregor Mendel. Melalui percobaan seksama, Mendel menemukan ilmu genetika.
Ia memaparkan satu unit hereditas yang disebut gen. Mendel juga menyusun aturan
di mana gen mengontrol karakteristik yang diturunkan. Karya Mendel tidak diakui
hingga sekitar 1900. Saat itu , biologi sel telah berkembang baik, namun belum
ada yang dapat menunjukkan dengan tepat reaksi kimia yang memungkinkan teori
gen Mendel berfungsi. Biokimia menjadi kuncinya.
BIOKIMIA
Selama abad ke-19, hubungan
antara biologi dan kimia menjadi lebih jelas. Pada 1840-an dan 1850-an, Claude
Bernard membentuk fondasi biokimia modern melalui eksperimen atas pankreas
kelinci. Disekitar waktu yang sama, para ilmuwan menyadari bahwa fungsi makhluk
hidup bergantung pada transfer energi pada reaksi kimia. Pada 1860-an, para
ilmuwan telah menyadari bahwa kehidupan di bumi bergantung energi dari
Matahari. Embriologi (ilmu tentang telur fertilisasi) juga berperan penting
dalam biologi selama abad ke-19. Pendekatan biokimia pada embriologi akhirnya
mengarah pada penemuan bahan kimia yang terlibat dalam genetika Mendel. Sepertinya
pencapaian terbesar dalam pendekatan ini adalah pemahaman tentang bahan kimia
yang disebut asam nukleat. Asam nukleat berperan penting dalam genetika dan
produksi protein dalam sel. Struktur molekul asam nukleat paling terkenal yaitu
DNA yang diketahui pada tahun 1953.gen yang telah dihipotesiskan Mendel adalah
panjang DNA, yang membawa informasi genetik dari generasi ke generasi.
EKOLOGI DAN AWAL KEHIDUPAN
Studi tentang cara perubahan
populasi tumbuhan atau binatang adalah inti dari ekologi. Faktor yang
memengaruhi populasi meliputi kelaparan, penyakit, dan perang (jika diterapkan
pada manusia). Kini para ahli ekologi menggunakan metode matematika yang rumit
untuk menganalisis populasi tumbuhan, binatang, dan manusia. Istilah “ekologi”
dipopulerkan oleh ahli zoologi Jerman Ernst Haeckel. Ia adalah satu dari banyak
ilmuwan abad ke-19 yang meyakini bahwa kehidupan berawal dari kebetulan, yaitu
dari zat kimia yang eksis saat pembentukan Bumi awal. Gagasan ini didukung oleh
beberapa percobaan yang dilakukan selama abad ke-20. Contohnya adalah percobaan
Miller dan Urey, dimana bahan kimia organik kompleks dihasilkan dari gabungan
unsur dan senyawa sederhana. Asal mula kehidupan di planet ini masih menjadi
misteri, sama seperti kemungkinan adanya kehidupan di tempat lain di alam
semesta.
Pustaka
-----.2009. Ensiklopedia IPA Visual Fisika,
Kimia, Biologi, dan Matematika. Jakarta:PT Lentera Abadi.
Cara Merawat Siku
Bagian yang sering terlupakan
saat merawat tubuh adalah bagian siku. Siku yang tidak terawat, warnanya akan
terlihat lebih gelap dari bagian kulit lainnya. Saat diraba pun terasa kasar.
Untuk membuaut siku terihat halus dan bersih, lakukan oerawatan rutin. Setiap
kali mandi, gosoklah dengan sabun. Lalu berikan pelembap setelah mandi. Untuk
hasil maksimal, lakukan perawatan rutin dengan minyak almond yang dicampur susu
segar atau yogurt setiap dua atau ttiga kali seminggu. Oleskan ke bagian siku,
diamkan sejenak, lalu basuh dengan air hangat. Bisa juga dengan sebuah jeruk
lemon yang dibelah dua, peras dan ambil airnya. Gunakan sisa kulit bagian dalam
untuk menggosok siku.
Sumber: Majalah Paras, Bacaan Utama
Wanita Islam no 79/ thn VII/mei 2010
Cara Menyembuhkan Fobia
Walaupun terdapat banyak macam fobia, pada
dasarnya aneka fobia tersebut merupakan bagian dari tiga jenis fobia
(berdasarkan DSM-IV), yaitu:
1.
Fobia sederhana atau fobia spesifik
Meliputi fobia terhadap suatu objek atau
keadaan tertentu, seperi fobia pada binatang, tempat gelap, ketinggian, dll.
2.
Fobia sosial
Fobia terhadap pemaparan situasi sosial,
seperti takut menjadi pusat perhatian. Biasanya orang tersebut akan menghindari
keramaian.
3.
Fobia kompleks
Fobia
terhadap tempat atau situasi ramai dna terbuka, misalnya tempat
rekreasi, mal, kendaraan umum. Orang seperti ini bisa saja takut keluar rumah.
Berikut Cara Menyembuhkan Fobia
1.
Desensitisasi
Terapi dengan cara menghadapi ketakutan
tersebut secara bertahap. Sebagai contoh, seorang anak yang takut pada
ketinggian, diberikan terapi dengan memperlihatkan gambar orang sedang
melakukan panjat tebing, naik gunung,atau naik jembatan penyeberangan secara
bertahap. Setelah itu, anak diajak untuk melihat tangga dari jauh, kemudian
mengajaknya menaiki satu per satu.
Hari berikutnya, anak dapat ditemani untuk
mencapai tingkatan yang lebih tinggi. Bila anak sudah lebih berani, anak bisa
mulai dilepaskan sendiri dengan tetap diawasi. Kondisi fisik anak tetap harus
dipantau, seperti detak jantungnya, napasnya. Bila anak telah lebih stabil
dalam menghadapi ketinggian, orangtua dapat mengajak untuk melakukan aktivitas
lain yang juga berkaitan dengan ketinggian. Memang phobia yang dikarenakan
pengalaman traumatis lebih sulit dihilangkan.
2.
Teknik Relaksasi
Teknik ini kini lebih dikenal dengan
hipnoterapi. Teknik ini mulai digunakan untuk melakukan aneka penyembuhan
psikis. Melalui relaksasi, anak diajak untukberbaring rileks dan diberikan
sugesti-sugesti agar anak tenang dan nyaman bila membayangkan berada dalam
situasi yang menakutkan baginya.
3.
Reframing
Penderita fobia disuruh membayangkan
kembali menuju masa lampau saat permulaan si
penderita mengalami fobia. Di tempat itu dibentk suatu manusia baru yang
tidak takut lagi pada fobianya.
4.
Flooding
Tergolong shock therapy. Si penderita fobia
yang takut pada ruanagn tertutup dimasukkan ke dalam ruangan tersebut dalam
jangak waktu lama sampai ia tidak ketakutan lagi. Namun cara ini sebaiknya
dihindari , terutama bagi anak-anak karrena dapat menyebabkan anak justru
menjadi traumatis dan ketakutan.
Sumber: Paras Bacaan Utama Wanita Islam No 68/Tahun VI/Juni
2009
Langganan:
Postingan (Atom)