Tomat, siapa yang tidak mengenal buah dan sayur yang
satu ini? Buah yang dijuluki si apel cinta Karena dapat membangkitkan gairah
cinta ini memiliki rasa yang enak dan segar serta dapat diperoleh dengan sangat mudah dengan
harga yang murah. Buah ini juga dapat diolah menjadi bermacam-macam produk,
seperti jus, saus, bahkan untuk produk kecantikan seperti masker wajah. Dengan
begitu banyaknya manfaat yang dapat diperoleh dari tomat, tentunya ada sesuatu
yang terdapat dalam buah ini yang begitu
luar biasa, yaitu likopen.
Likopen banyak terkandung dalam berbagai buah-buahan dan sayur mayur, salah
satunya pada tomat. Tomat merupakan
salah satu buah yang dapat dijadikan sebagai sayur dan penyedap rasa dalam
masakan (rempah-rempah). Tomat ini dapat dengan mudah didapatkan dengan harga
yang terjangkau oleh sebagian besar masyarakat. Bahkan untuk menanamnya
disekitar rumah pun dapat dilakukan dengan mudah.
Tomat yang memiliki nama latin Solanum lycopersicum ini mengandung berbagai senyawa antara lain
solanin (0,007%), saponiin, asam folat, asam malat, asam sitrat, bioflavonoid
(termasuk likopen, alfa dan beta karoten), protein, lemak, vitamin, mineral,
dan histamin (Canene-Adam,dkk., 2005).
Kandungan asam p-kumarat dan asam
klorogenat didalam tomat secara langsung mampu melemahkan zat nitrosamine,yaitu
salah satu zat penyebab kanker yang mungkin terdapat dalam makanan. Kandungan
lainnya yaitu asam malat dan asam sitrat yang dapat menjaga kebersihan saluran
empedu sehingga dapat menghindari terbentuknya batu empedu. Selain itu asam
malat dan asam nitrat ini juga dapat membersihkan penyempitan pembulluh darah
ke penis yang disebabkan oleh penumopukkan lemak dan gula.
Untuk menjaga kecantikan, khususnya
untuk perawatan wajah, tomat mengandung zat tomatin yang bersifat antiinflamasi
(antiradang) sehingga dapat menyembuhkan radang pada jerawat. Zat tomatin juga
bisa menyembuhkan luka, borok, wasir, usu buntu, hingg aradang saluran
pemcernaan (bronchitis).
Likopen merupakan salah satu kandungan paling banyak
dalam tomat, dalam 100 gram tomat rata-rata mengandung likopen sebanyak 3-5 mg (Giovannucci,
1999). Likopen mampu menghambat pertumbuhan kanker endometrial, kanker
payudara, dan kanker paru-paru pada kultur sel dengan aktivitas yang lebih
tinggi dibandingkan dengan alfa dan beta karoten. (Levy et al, 1995) Likopen
mampu menginaktifkan hydrogen peroksida dan nitrogen peroksida (Bohm,dkk.,
1995). Dengan adanya proses penghambatan radikal bebas tersebut dapat
dimungkinkan untuk menurunnya resiko kanker. Likopen yang banyak terkandung
pada tomat ini berfungis sebagai antioksidan yang dapat mencegah kanker prostat
pada pria tua dan mencegah kanker payudara pada wanita serta mampu mencegah
osteoporosis. Likopen sebagai antioksidan ini dua kali lebih efektif
dibandingkan betakaroten dalam melindungi sel darah putih dari kerusakan
membrane sel oleh radikal bebas. Likopen yang diserap oleh tubuh akan disimpan
didalam hati, paru-paru, kelenjar prostat, kolon, dan kulit (sinartani.com). menurut suatu penelitian yang
dilakukan di Harvard University terhadap 48000 pria diperoleh hasil bahwa
mereka yang memkaan produk olahan tomat sebanyak 10 kali seminggu memiliki
resiko terkena kanker prostat lebih rendah 35 % daripada pria yang memakan
tomat kurang dari 1,5 kali seminggu. Likopen dalam tomat ini juga mampu
menurukan resiko terjadinya bercak-bercak kulit Karena penuaan (macular
degeneration). Likopen yang merupakan antioksidan berdaya kerja tinggi sangat
efektif melawan radikal bebas sehingga kesehatan fisik tetap terjaga dan juga
menjaga agar awet muda.
Pada awal November tahun 1934, Dr.
Bennet menyatakan buah tomat ini dapat mengobati diare, serangan empedu,
gangguan pencernaan, dapat mencegah kolera, serta memulihkan fungsi liver.
Pernyataan ini diperkuat oleh dr.Yumi Tohuoka pada tahun 1953 dalam laporan The Tohouka Journal of Experimental Medicine
bahwa secara klinis tomat sangat efektif dalam menyeimbangkna gangguan liver.
Cara mengolah tomat yang benar dan
sehat agar diperoleh kandungan manfaat dalam tomat secara maksimal yaitu
sebagai berikut. Tomat dapat di konsumsi langsung baik melalui mekanisme
mekanik (pengunyahan) maupun langsung minum setelah dibuat menjadi jus. Juga
dapat dinikmati dalam bentuk produk olahan tomat seperti sup dan saus. Jika
tomat dikonsumsi langsung secara mekanik (pengunyahan) maupun dalam bentuk jus,
kita dapat memeroleh manfaat tinggi dari tomat antara lain beta-karoten,
vitamin C, dan mineral kalium. Setelah tomat diolah (dimasak), Likopen akan
lebih mudah keluar dari sel-sel buah dan lebih mudah larut sehingga proses pemasakan
ini dianjurkan jika kita menginginkan likopen dalam kadar yang lebih tinggi.
Selain itu, cara praktis lainnya untuk menikmati buah tomat ini yaitu dengan
memotong-motong tomat segar berwarna merah yang belum terlalu matang, lalu ditaburi gula atau madu
secukupnya sesuai selera. Siram dengan air mendidih, tutup, dan biarkan dingin.
Hal ini bisa dilakukan agar tidak bosan dalam mengonsumsi buah yang sangat
bermanfaat ini.
Likopen ini merupakan pigmen alami (senyawa
karotenoid) yang berbentuk isomer asiklik dari beta karoten dan tidak memiliki
aktivitas sebagai vitamin A. (Agarwal dan rao, 1999). Likopen mempunyai rumus
molekul C40H56 dengan berat molekul 536,85 da dan titik leleh 172-175 derajat
Celsius. Struktur kimia likopen merupakan rantai tak jenuh dengan rantai lurus
hidrokarbon terdiri dari tiga belas ikatan rangkap, duabelas diantaranya ikatan
rangkap terkonjugasi, sementara dua ikatan rangkap sisanya tidak terkonjugasi (Agarwal
dan rao, 2000). Bentuk Kristal likopen
ini seperti jarum panjang, dan akan berwarna kecoklatan jika dalam wujud
tepung. Likopen ini bersifat hidrofobik kuat dan lebih mudah larut dalam
kloform, benzene, heksana, danpelarut organic lainnya. Degradasi likopen dapat
melalui proses isomerasasi dan oksidasi karena cahaya, oksigen, suhu tinggi,
teknik pengeringan, proses pengelupasan, penyimpanan, dan asam. Studi
lainmenyebutkan bahwa bioavaibilitas likopen dipengaruhi dosis konsumsi dan
adanya karotenoid lain seperti berta laroten. (Johnson dkk., 1997).
Gambar 1.
Struktur Likopen
Likopen sebagai antioksidan- blocking agent dapat mengeliminasi zat karsinogenik dari luar
(virus, polusi, radiasi, xenobiotik) dengan mekanisme antioksidan. Aktivitas
antioksidan berperan penting dalam meredam radikal bebas. Senyawa radikal bebas
merupakan senyawa elektrofilik reaktif yang dapat bereaksi membentuk ikatan
kovalen dengan makromolekul sel termasuk protein-protein dan asam nukleat
(Mortensen dkk,1997). Likopen yang bersifat lipofil ini umumnya terdapat
didalam membrane sel dan komponen lainnya. Dalam lingkungan yang lipofil,
likopen memiliki kemampuan maksimum sebagai anti spesies oksigen reaktif atau
radikal bebas. Likopen mampu membersihkan radikal nitrogen diksida (NO2), thiyl (RS*), dan
sulfonil (RSO2*). Likopen dapat mencegah kerusakan membrane dan kematian sel
limposit oleh serangan NO2* dua kali lebih efissien disbanding betekaroten
(Bohm dkk.,dan Tinkler dkk,. 1995). Likopen sebagai antioksidan nonenzimatis,
secara signifikan dapat menurunkan enzim fase I seperti cytochrome
p450-dependent enzymes dan meningkatkan enzim detoksifikasi fase II seperti hepatic quinine reductase (Breinholt
dkk,.2000).
Likopen sebagai antioksidan – suppressing agent dilakukan dengan menggunakan mekanisme
non-oksidatif, yaitu dengan pengaturan fungsi gen, perbaikan gap-junction communication, modulasi hormone
tumbuh IGF-I dan respon imun atau pengaturan metabolism. Tingginya konsentrasi
likopen dalam tomat mampu menghambat oksidasi pada tahap progresi dalam
karsinogenik (Sies dan Stahl, 1995). Tahap progresi ini merupakan perbuahan
genetiklebih lanjut menuntun pada terbentuknya kolonisel yang lebih besar.
Timbulnya keistimewaan-keistimewaan lain seperti peningkatan mobilitas dan
angiogenesis juga muncul pada fase ini.
Likopen mampu menjadi blocking agent maupun
suppressing agent yang dapat mencegah inisiasi kanker. Bahkan dapat mencegah
keganasan sel malignan bagi penderita kanker.
Dengan adanya sejuta manfaat yang dapat kita peroleh
melalui konsumsi tomat, hendaknya kebiasaan mengonsumsi buah merah yang satu
ini mulai dilakukan. Harganya yang dapat dijangkau oleh hampir seluruh lapisan
masyarakat memungkinkan kita semua untuk dpaat mengambil manfaat dari kandungan
yang dimilikinya untuk menjaga kesehatan tubuh kita. Selain itu cara untuk mengonsumsinya
pun dapat dilakukan secara beragam sehingga tak ada alasan bagi kita untuk
tidak dapat mengonsumsi buah tomat ini. Kandungan senyawa aktif berupa likopen
yang manfaatnya sangat luar biasa ini harus kita manfaat sebaik-baik dan
semaksimal mungkin. Mekanisme aksi senyawa likopen sebagai agen kemopreventif melalui
penghambatan cell cycle pada fase G1.
Ayo Bersahabat dengan Likopen agar tubuh pun terhindar dari penyakit! J
Anonym 1. ------. Likopen
dalam Tomat Mencegah Kanker Prostat dan
Kanker Payudara. http://www.sinartani.com/penyuluhan/mimbar-penyuluhan/1459.html
diakses 25-11-2011 pukul 20.30 wib
Agarwal S, rao AV. 2000.
Role of Antioxidant Lycopene in Cancer and Heart Disease. Journal of The American College of Nutrition, Vol. 19, No. 5, hal
563-569.
Bohm F, Tinkler JH,
Truscott TG. 1995. Carotenoids Protects Againts Cell Membrane Damage by The
Nitrogen Dioxide Radical. Nature Med
1: 98-99.
Breinholt, V., S.T.
Lauridsen, B. Daneshvar, & J. Jakobsen. 2000. Dose-response Effects of
Lycopene on Slected Drug-Metabolizing and Antioxidant Enzyme in The Rat. Cancer Lett. 154:201-210.
Canine-Adams K, Clinton,
S.K., King, J.L., Lindshield, B.L., Wharton C., Jeffery, E. & Erdman, J.W.
JR.2004. The Growht oh The Dunning R-3327-H Transplantable Prostate
Adenocarcinoma in Rats Fed Diets Containing Tomato, Broccoli, Lycopene, or
Receiving Finasteride Teratment. FASEB J.
18:A886 (591.4)
Giovannucci, E. 1999.
Tomatoes, Tomato-based Products, Lycopene, and Cancer: Review of The
Epidemiologic Literature. J. Natl. Cancer
Inst. 91:317-331.
Levy J, Bosin E, feldmen
B, Giat Y, Miinster A, Danilenko M, Sharoni Y. 1995. Lycopene is A More Potent Inhibitor of Human Cancer Cell
Proliferation Than Either A-Carotene or Beta-Carotene. Nutrition Cancer 24:257-266.
Mia. 2005. Sehat dan NIkmat dengan Tomat. http://mediasehat.com/tanaman03.php
. Di akses 26-11-2011 pukul
15.25 wib .
Mortensen A, Skibsted LH:
Relative Stability of Carotenoid Radical Cations and Homologue Tocopheroxyl
Radicals. A Real Time Kinetic Study of
Antioxidant Hierarchy. FEBS Lett
417: 261-266, 1997.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar