Jumat, 19 November 2010

Awas! Jangan berikan madu pada bayi

Madu, seperti diketahui oleh khalayak umu, banyak mengandung manfaat bagi siapapun baik manusia maupun hewan. Bagi manusia, madu sangat bermanfaat bagi kesehatan, kecantikan, dll. Madu banyak mengandung khasiat bagi kesehatan antara lain untuk meningkatkan metabolisme tubuh, menjadi obat natural untuk mengobati berbagai macam penyakit, dan masih sangat banyak lagi. di dalam Alquran pun telah disebutkan dan dijelaskan betapa berkhasiatnya madu tersebut.
Namun, perlu diketahui bahwa tidak semua kalangan manusia yang dapat mengambil manfaat dari madu, yaitu bayi. bayi yang berumur kurang dari satu tahun tidak boleh mengonsumsi madu baik madu murni maupun produk olahan madu. Hal itu disebabkan oleh adanya spora bakteri yang disebut Clostridium botulinum pada madu. sebenarnya bakteri ini terdapat dimana saja di tempat ia bisa hidup tetapi madu merupakan sumber spora botulinum terbaik sehingga spora  botulinum ini banyak ditemukan di madu murni. spora tersebut dibawa oleh kaki-kaki tawon jantan.

(to be continued..)

Rabu, 17 November 2010

Kopi Bisa cegah Kanker Hati

Kopi Bisa Cegah Kanker Hati

eramuslim - Kabar gembira bagi penggemar kopi. Menurut studi terbaru di Jepang,
kopi dapat menjadi pembawa berkah bagi dunia kedokteran, karena bisa
membantu mencegah kanker hati.
Sebenarnya, mitos tentang si hitam yang menurut sejarah berasal dari Afrika Timur
ini banyak sekali, bahkan bisa menimbulkan pro dan kontra yang berkepanjangan
hingga sampai sekarang. Kalau dikumpulkan, maka orang lebih banyak
mengatakan bahwa kopi lebih banyak mudharatnya ketimbang manfaatnya.
Berdasarkan studi yang melibatkan lebih 90.000 orang Jepang ditemukan, orang
yang minum kopi setiap hari menghadapi separuh resiko kanker hati. Menurut
perkiraan Masyarakat Kanker Amerika, 18.920 kasus baru kanker hati didapati di AS
tahun lalu dan sebanyak 14.270 orang meninggal akibat penyakit tersebut.
Penyebabnya meliputi hepatitis, sirosis, konsumsi alkohol secara berlebihan dan
penyakit yang mengakibatkan radang hati kronis.
Satu tim peneliti yang dipimpin oleh Monami Inoue dari Pusat Kanker Nasional di
Tokyo menganalisis studi kesehatan masyarakat selama 10 tahun untuk memastikan
bahwa penggunaan kopi oleh orang yang didiagnosis menderita kanker hati dan
orang yang tak terserang kanker, dan mendapati bahwa kemungkinan serangan
penyakit itu pada orang yang tak pernah atau hampir tak pernah minum kopi
berjumlah 547,2 kasus per 100.000 selama 10 tahun.
Namun pada mereka yang minum kopi setiap hari, resiko itu berkisar 214,6 kasus per
100.000, kata para peneliti tersebut dalam Journal Lembaga Kanker Nasional.
"Selama ini orang melihat kopi dari sisi buruknya saja, karena kopi memiliki efek
diuretik sehingga membuat orang sering buang air kecil dan vitamin yang larut
dalam air ikut terbuang," kata Monami.
Padahal, dengan seringnya buang air kecil, hal ini akan memperkecil terbentuknya
batu ginjal. Orang yang minum teh, kopi dan wine maka pembentukan batu ginjal
akan berlangsung lebih lambat dibanding mereka yang minum jus buah. Kendati
jus buah memang menyehatkan, namun bagi orang yang sudah lanjut usia, jus
buah yang mengandung berbagai vitamin dan mineral itu akan membuat
ginjalnya bekerja lebih keras. Karena ginjal sudah kurang berfungsi dengan baik
dalam mencerna vitamin dan mineral. Akibatnya, mineral-mineral tersebut menjadi
batu.
Namun, para peneliti tak dapat membandingkan dampak kopi biasa dan tanpa
kafein karena kopi tanpa kafein jarang dikonsumsi di Jepang. Kafein pada kopi lah
yang membuat orang jadi gelisah dan itu telah diperlihatkan dalam studi lain guna
meningkatkan kesiagaan mental pada banyak orang.
Di samping itu, kopi juga bermanfaat bagi penderita asma. Penelitian membuktikan
bahwa penderita asma yang minum kopi cenderung jarang kambuh. Namun,
kesimpulan ini masih perlu penelitian lebih lanjut, karena mekanisme hubungan
antara kopi dan asma masih belum diketahui secara pasti.
"Mungkin karena kopi itu hangat sehingga tidak banyak menimbulkan banyak
buang air, karena asma terkait dengan suhu makanan dan minuman yang kita
makan," ungkap Monami. (to/mh)

Jalan Meningkatkan Fungsi Otak dan Antidepresi

Jalan, Meningkatkan Fungsi Otak dan Antidepresi

eramuslim - Banyak orang belum mengetahui manfaat dari olahraga jalan. Bahkan,
jalan dinilai kurang bermanfaat dan digolongkan olahraga kelas dua. Padahal,
menurut penelitian, jalan sarat manfaatnya.
Selama ini, para pakar belum mengerti bagaimana hebatnya aktifitas fisik itu
sehingga bisa melindungi tubuh. Rahasia ini baru terbuka setelah para pakar dari
Universitas Harvard, Amerika, meneliti 70.000 wanita yang mempunyai kebiasaan
berolahraga secara teratur. Menurut pimpinan dari para peneliti Frank B.HU.MD dari
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Harvard mengatakan, meskipun mereka
memiliki faktor-faktor risiko seperti kelebihan berat badan, kadar kolesterol tinggi,
tekanan darah tinggi atau diabetes. Tapi, jika melakukan jalan kaki selama empat
puluh menit setiap hariakan menurunkan risiko sebanyak 40%. Suatu jumlah
penurunan yang sangat signifikan.
Penelitian lain menyatakan, jalan kaki lebih lama (yaitu jalan hingga 60 menit) akan
lebih banyak pula manfaat perlindungannya. Jalan cepat selama 16 menit setiap
hari dapat mengurangi risiko terkena diabetes sampai 50%. Karena itu, mulailah
melakukan jalan sekarang, meski usia anda sudah 60 tahun dan tidak pernah
berolahraga sebelumnya. Kegiatan tersebut akan anda rasakan hasilnya, yakni
merasa lebih cerdas dibanding dengan rekan seusia.
Para peneliti juga mengumpulkan 124 orang yang tidak pernah berolahraga,
mereka beusia antara 60-75 tahun, dibagi dalam dua grup. Satu grup diberi latihan
jalan cepat 3 hari dalam seminggu (secara bertahap dari 15 sampai 45 menit).
Sedangkan grup yang lain melakukan latihan-latihan peregangan dan
mengecangkan otot selama satu jam, tiga kali dalam seminggu. Setelah berlatih
selama 6 bulan, grup yang berlatih jalan cepat mengalami peningkatan secara
mencolok nilai-nilai yang diperoleh dari tugas-tugas dengan komputer. Sedangkan
grup yang hanya melakukan senam dan peregangan tidak mengalami perbaikan
nilai.
Berdasarkan penelitian, bagian otak yang bertugas mengatur berbagai macam
tugas dan mengatur memori ada kecenderungan menurun lebih dulu. tetapi
olahraga jalan meningkatkan aliran oksigen ke otak, sehingga dapat
memperlambat penurunan ini. Olahraga jalan sebanyak 3 hari dalam seminggu
dapat meningkatkan 15 persen fungsi mental. Hal ini sangat berarti bagi kehidupan
manusia. Apalagi, waktu yang dibutuhkan untuk latihan ini sangat singkat.
Olahraga, termasuk jalan kaki dapat bermanfaat sebagai obat. Mereka yang
teratur melakukan olahraga lebih jarang mengalami depresi. Berdasarkan
penelitian yang baru-baru ini dilakukan, diketahui bahwa sekali latihan atau jalan
kaki selama 30 menit dan berlatih selama 3 kali seminggu, ternyata dapat
menyembuhkan depresi dan bermanfaat sebagai pengganti obat-obatan.
Sewaktu diadakan penelitian terhadap 156 penderita depresi, yang berusia antara
40-56 tahun, yang sedang menjalani terapi dengan memberi obat antidepresi, jalan
kaki, atau kombinasi antara keduanya, ternyata semuanya memberikan hasil yang
sama. Bagi mereka yang ingin menghindari efek samping dari obat-obatan, ada
cara ilmiah yang mudah dan murah, yaitu jalan kaki. Tentu saja untuk mencapai
tujuan ini latihanya harus teratur dan teratur takarannya. (to/snr)

Computer Syndrome Serang Pengguna Komputer

Computer Vision Syndrome Serang Pengguna Komputer

eramuslim - Bila anda pengguna komputer berat, lalu merasakan gejala mata lelah
dan kering, sakit kepala, hingga muntah-muntah? Waspadalah, karena anda bisa
jadi dihinggapi penyakit Computer Vision Syndrome (CSV).
CVS adalah gangguan pada mata akibat pemakaian komputer yang terlalu lama
secara terus menerus. Kelelahan pada mata merupakan salah satu indikasi
seseorang terserang CVS, tanda-tanda lainnya seperti mata kering, iritasi mata,
pandangan buram atau ganda dan sensitif terhadap cahaya.
Sindroma penglihatan akibat komputer ini memang belum lama berkembang.
Asosiasi Optometri Amerika baru baru mensinyalir gangguan ini sekitar awal tahun
1990-an. Memang, di tahun-tahun itulah pengguna komputer mulai marak dan
keluhan seputar mata pun bertambah banyak, diperkirakan 60 juta orang Amerika
menderita menderita CVS. Kendati sudah menggunakan antiradiasi atau filter di
layar monitor, tidak berarti anda akan luput dari serangan CVS. Karena, alat
tersebut hanya mampu mengurangi sindroma ini hingga 70%. Alat tersebut juga
dapat mengurangi radiasi hingga 90%, tapi tetap saja tidak bisa menghilangkan
CVS sama sekali.
Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan munculnya CVS, yaitu jenis atau
karakteristik monitor komputer, serta adanya kelainan refraksi atau pembiasan pada
pengguna. Karekteristik monitor dengan resolusi rendah termasuk yang
menyebabkan gangguan ini. Juga, pemakaian kacamata yang tidak pas atau
melepas kacamata saat di hadapan monitor baik minus, plus, maupun silindris akan
memperburuk CVS yang terjadi.
Saat seseorang melihat suatu objek, maka melibatkan enam otot penggerak pada
setiap mata. Bukan hanya otot bagian luar saja tapi juga otot bagian dalam.
Keenam otot tersebut terdiri dari empat otot rektus dan dua otot obliqus yang
berperan dalam memfokuskan bayangan benda, juga stereokopis atau
binokularitas.
Otot-otot ini juga menjadi penyebab kelelahan mata (astenopia) bila orang
dengan kelainan refraksi tidak menggunakan kacamata. Apabila matanya minus
sekaligus silindris,maka kemungkinan pertambahan jumlah minusnya lebih besar.
Tapi, bila kacamatanya dipakai, mata akan lebih rileks dan fokusnya tidak terlalu
kuat, sehingga keenam otot tadi tidak terlalu berat untuk melihat layar komputer
yang rata-rata hurufnya kecil-kecil.
3 langkah untuk mengurangi CVS:
- Gunakan monitor beresolusi tinggi dengan kerlipan monitornya (flicker) sangat
minimal. Ini berguna untuk mengurangi kelelahan dan akomodasi mata. Serta
usahakan format karakter 7x9 pixel.
- Jarak mata ke monitor sekitar 45-70cm. Jarak optimal adalah 50-60cm. - Usahakan
letak monitor lebih rendah dari posisi kepala atau mata.
Beberapa gerakan praktis untuk rileksasi otot dan mata:
Supaya mata dan otot-otot tidak letih. Lakukanlah istirahat beberapa menit setiap
satu jam anda menggunakan komputer. Waktu jeda itu bisa diisi untuk melakukan
gerakan-gerakan rileksasi sebagai berikut:
Untuk rileksasi otot:
- Lenturkan badan ke kiri dan ke kanan.
- Pegang bahu dengan tangan kemudian putar ke arah depan dan belakang.
- Letakkan tangan di belakang leher dengan posisi bahu meyandar pada kursi,
kemudian tarik ke depan dan ke belakang secara bergantian.
- Rileks. Posisikan kaki pada lantai serileks mungkin. Kemudian, letakkan kedua
tangan pada pegangan kursi atau bisa juga di atas meja. Rasakan tubuh bagian
belakang disangga dengan nyaman. Lemaskan bahu anda. Setelah itu tarik nafas
dalam-dalam dan hembuskan.
Untuk rileksasi mata:
- Gerakan bola mata ke kanan dan kiri secara bergantian dan perlahan.
- Gerakan bola mata ke atas dan ke bawah selama beberapa kali.
- Lihat benda dalam jarak dekat. Tempatkan jari tangan anda sekitar 20 cm di
depan hidung, lalu pandangalah beberapa saat. Berikutnya alihkan pandangan
anda ke suatu benda yang jaraknya sekitar 3-4 meter di depan. Lakukan proses ini
berulang-ulang. (to/snr)